Sabtu, November 23, 2024
No menu items!
spot_img

Resmikan Dua Kios Penyimbang, Kebutuhan Pangan Warga Balikpapan Dipastikan Terjangkau

satuindonesia.co.id, Balikpapan – Penjabat Gubernur (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik secara resmi meresmikan dua Kios Penyeimbang di Kota Balikpapan yang berada di Pasar Pandan Sari, Balikpapan Barat dan Pasar Klandasan, Balikpapan Kota, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Kehadiran kios ini merupakan inovasi Pemkot Balikpapan bekerjasama dengan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) dan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIF).

Beragam bahan pokok turut diperjualbelikan pada Kios Penyeimbang, mulai dari beras, gula, minyak, hingga sayuran holtikultura seperti cabai, bawang dan lain sebagainya.

Pjs Walikota Balikpapan Ahmad Muzakkir mengatakan, dengan kehadiran Kios Penyeimbang diharaplan dapat menekan inflasi daerah dan memastikan kebutuhan pangan masyarakat tersedia dengan baik.

“Kita tau Kota Balikpapan dikenal dengan kota jasa dan industry, dimana 70 persen aktivitas perkotaannya adalah jasa. Jadi, kehadiran Kios Penyeimbang dinilai penting,” ujarnya, Jumat (25/10/2024).

Kios Penyeimbang ini disiapkan secara representatif sehingga menampung seluruh pasokan bahan pangan pokok.

“Supaya masyarakat bisa membeli dengan harga terjangkau,” jelasnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Akmal Malik menyampaikan, akan ada 6 kios penyeimbang yang operasional di beberapa Kabupaten/Kota di Kaltim yakni Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU) dan Berau.

“Kita mengintervensi stabilitas harga bahan pokok dengan kios penyimbang,” ucapnya.

Akmal Malik menambahkan, kehadirnya kios penyeimbang ini untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

“Bukan menjadi kompetitor dengan pedagang lainnya, tidak, hanya memastikan ada harga yang wajar pada kios penyeimbang ini,” tegasnya.

Dikatakannya, selain menstabilkan harga pangan, pihaknya juga akan melakukan intervensi atas ketersediaan bahan pokok. Dimana, melalui early warning system (EWS), hal ini guna memastikan protecting terhadap supply dan demand di setiap komoditi bahan pangan pokok.

“Kita membuat EWS, ini nanti ujung tombaknya adalah kios penyeimbang. Kita mendeteksi misal komoditi A akan naik, bisa segera kita intervensi,” paparnya.

Ditambah lagi, Kota Balikpapan bukan merupakan daerah penghasil, sehingga pendistribusian bahan pokok masih bergantung dari Jawa dan Sulawesi.

“Intinnya jangan sampai masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang mahal,” pungkasnya.

(MH/HL)

TERPOPULER

TERKINI

- Advertisment -spot_img