Kamis, November 21, 2024
No menu items!
spot_img

Kejiwaan Korban sampai Terganggu, Geger Paman Cabuli Kakak-Adik Ponakan sendiri di Balikpapan

satuindonesia.co.id, Balikpapan – Warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) digegerkan dengan kasus pencabulan yang diduga dilakukan oleh seorang paman terhadap dua orang keponakannya sendiri yang masih merupakan kakak-adik dan berstatus dibawah umur.

Mirisnya, akibat perbuatan pencabulan tersebut menyebabkan salah seorang anak korban mengalami gangguan kejiwaan berupa Other Bipolar Affective Disorders hingga dewasa.

Perlakuan bejat yang diduga dilakukan terduga pelaku ini sudah bertahun-tahun. Hingga akhirnya, ibu korban memberanikan diri untuk melaporkan kejadian tersebut dengan langsung mendatangi Kantor Hukum Andi Sari Damayanti, demi mendapatkan bantuan hukum.

Andi Sari lantas membenarkan tentang adanya laporan tersebut dan pihaknya akan melakukan kajian hukum bersama Tim Perlindungan Perempuan.

“Ini kejahatan luar biasa, sebagaimana diatur dalam Pasal 76D jo Pasal 81 dan Pasal 76E jo Pasal 82 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Pidananya paling singkat 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara, dengan denda hingga Rp 15 miliar,,” ujarnya, Sabtu (19/10/2024).

Dikatakannya, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan Unit PPA Polres Balikpapan. Selanjutnya, para korban juga telah menjalani visum et repertum dan psikiatrikum.

Lanjut diungkapkannya, BAP kasus ini telah terdaftar dalam Laporan Polisi: LP/B/340/X/2024/SPKT.SATRESKRIM/POLRESTA BALIKPAPAN/POLDA KALTIM terkait kasus dugaan Pencabulan.

Andi Sari juga membeberkan bahwa terduga pelaku adalah seorang karyawan yang memiliki jabatan yang cukup tinggi di salah satu perusahaan kontraktor tambang besar yang berlokasi di wilayah Balikpapan Timur, dan akan dipindahtugaskan ke Sumatera.

“Unit PPA Polres Balikpapan sudah kami minta untuk segera melakukan penahanan terhadap pelaku, agar bisa segera ditahan demi proses hukum,” jelasnya.

Ia pun meminta kepada siapapun yang menjadi korban pencabulan agar tidak takut untuk menyampaikan kebenaran dan melaporkannya.

“Hal ini sangat penting untuk masa depan anak-anak,” tandasnya.

(MH/HL)

TERPOPULER

TERKINI

- Advertisment -spot_img