satuindonesia.co.id, Balikpapan – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan menegaskan uji coba Balikpapan City Trans (Bacitra) secara gratis yang dimulai sejak dimulai Juli 2024 lalu masih berlangsung hingga oktober 2024 ini.
Padahal rencana sebelumnya, penggunaan tarif dimulai pada awal Oktober 2024 kemarin.
Kepala Dishub Balikpapan Adwar Skenda Putra mengatakan, penetapan tarif ini masih akan memakan proses yang cukup panjang. Pasalnya, setelah Kemenhub melakukan evaluasi terhadap operasional di Bacitra pada 24 September 2024, pembahasan tentang tarif akan dilakukan pada tahapan berikutnya.
“Jadi, teknisnya penetapan tarif harus berdasarkan keputusan bersama antara Kemenhub dan kementerian Keuangan,” ujarnya, Rabu (9/10/2024).
Edo sapaan akrabnya belum bisa memastikan tentang penentuan tarif Bacitra karena belum ada kabar terbaru dari kementerian. Ini artinya sampai saat ini pengguna Bacitra masih belum dikenakan biaya atau masih gratis.
“Permintaan kami memang Oktober ini sudah bisa bertarif. Jadi sudah saya kembalikan lagi pertanyaan ini ke kementerian,” ungkapnya.
Ditegaskannya, penetapan tarif tersebut penting agar Bacitra agar bisa benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan transportasi tersebut. Pasalnya, selama ini banyak yang naik hanya sekadar ingin tahu atau wisata saja.
Edo memaparakan, untuk gambaran tarif dari hasil survei yang telah dilakukan Dishub Kota Balikpapan berkisar Rp 5.000 – Rp 6.500.
“Sebenarnya tarif ini tergantung biaya operasional karena masih menggunakan BBM non subsidi, namun jika menggunakan BBM bersubsidi, ada kemungkinan tarif bisa lebih rendah,” tukasnya.
Selain itu, penetapan tarif Balikpapan City Trans juga bisa membuat angkutan kota lega. Sembari mempersiapkan angkutan kota menjadi feeder Edo berharap, Kemenhub semakin serius dalam operasional Balikpapan City Trans. Pemkot Balikpapan juga sedang melengkapi fasilitas halte.
“Kami berharap jumlah bus bisa ditambah lagi,” tandasnya.
(MH/HL)