satuindonesia.co.id, Balikpapan – Buntut cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini di kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), terdapat 1 rumah warga rubuh dan 2 kapal nyaris terdampar
Usai dihantam ombak besar, kapal LCT Hamota yang bermuatan pipa 200 ton kandas di Pantai Kilang Mandiri, serta kapal tongkang batu bara di kawasan Pasar baru pada Sabtu (14/9/2024) lalu.
Atas peristiwa itu, Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Kaltim melalui Satuan Kepolisian Perairan dan Udara ( Polairud ) terus memperketat penjagaan di kawasan perairan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim.
Informasi ini disampaikan oleh Kasat Polairud Polresta Balikpapan, AKP Gino Panjaitan, di Balikpapan pada Minggu (15/9/2024).
“Pengamanan ini kami prioritaskan untuk mengantisipasi berbagai bahaya,” kata Gino, dikutip dari Antara, Senin (16/9/2024).
Pihaknya memiliki peran penting dalam pengamanan dan keselamatan dari bahaya di perairan wilayah lepas pantai, serta menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat akibat perubahan cuaca yang tidak menentu, khususnya di wilayah perairan.
Disamping itu, Gino menjelaskan bahwa situasi tersebut turut mempengaruhi harga ikan di pasar, karena para nelayan mengalami kesulitan melaut akibat cuaca ekstrem.
“Kami mengimbau agar selalu waspada bila air laut mengalami pasang di luar batas kewajaran, sehingga masyarakat dapat mencari perlindungan ke tempat yang lebih aman sementara. Keselamatan jiwa raga adalah yang utama,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian tingkat Polsek untuk meningkatkan patroli di wilayah pesisir.
“Kepada jajaran kepolisian yang wilayahnya berada di pesisir pantai untuk selalu siaga dan meningkatkan kegiatan patroli,” jelasnya.
Dia mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap gelombang laut yang seringkali mendadak tinggi.
“Tingkatkan kewaspadaan dan selalu ikuti perkembangan yang ada, baik melalui media elektronik, media daring, maupun dari BMKG Balikpapan,” imbau Kapolresta Balikpapan.
Redaksi