satuindonesia.co.id, Balikpapan – Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) tengah melaksanakan proyek pengerjaan saluran sekunder di Balikpapan Baru, Kecamatan Balikpapan Selatan.
Upaya ini dilakukan untuk mengatasi banjir di kota minyak sebutan Kota Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, SE, ME mengatakan, pengerjaan ini tidak bisa tuntas hanya dengan 1 atau 2 tahun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“”Pengerjaan saluran sekunder ini tidak bisa lekas selesai, butuh waktu lebih dari itu, tapi minimal kami sudah mulai mengerjakan secara bertahap,” ujarnya, Rabu (5/9/2024).
Dikatakannya, pembangunan untuk penanggulangan banjir ini dibatasi oleh faktor kemampuan dari APBD, dimana bila semua dikerjakan membutuhkan anggaran hingga Rp 1,6 triliun.
“Tapi yang jelas penanganan banjir di Balikpapan bukan hanya program belaka, namun direalisasikan secara nyata,” tegasnya.
Dari pengerjaan saluran sekunder di Balikpapan Baru, Rahmad, ia berharap paling tidak bisa meminimalisir banjir sebelum banjir itu benar-benar tinggal cerita masa lalu.
“Minimal ketinggian banjir bisa berkurang dan semua harus ditata, baik dari hulu ke hilirnya terutama di aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal,” jelasnya.
Rahmad menerangkan Pengerjaan saluran sekunder di Balikpapan Baru ini oleh kontraktor pelaksana CV Maranginang dengan konsultan pengawas CV Rizky Utama Teknik.
“Untuk total anggaran Rp 9,9 miliran,” tukasnya.
Sementara itu perwakilan kontraktor pelaksana Adi mengatakan, untuk pengerjaan saluran drainase Balikpapan Baru ini dimulai dari 2 Juli sampai 31 Desember.
Kendati demikian, Adi optimis pengerjaan itu bisa dikebut dan bakal rampung sebelum akhir tahun, lebih tepatnya di bulan November lebih lagi proyek ini dikerjakan oleh dua tim.
“Saat ini pengerjaan 20 persen di minggu 9,” sebutnya optimis rampung diluar target.
Adi mengemukakan, total ada 24 pekerja, dengan menggunakan dua ekcavator. Adapun pengerjaannya dengan ketinggian 2,5 meter lebar 15 meter dan panjang 460 meter.
Meski begitu, dalam pengerjaan drainase ini kendala cuaca hujan juga bisa jadi hambatan. Pasalnya, kalau sudah hujan pekerjaan akan dihentikan.
“Begitu juga dengan redi mix nya jika datangnya malam hari, maka pekerja akan bekerja saat itu juga,” pungkasnya.
(MH,/HL)