satuindonesia.co.id, Sleman – Soal rencana berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), Presiden Joko Widodo menunggu kepastian bandara selesai agar dapat digunakan, sebelum memastikan kepindahannya ke IKN.
Sikap Jokowi ini diungkapkan saat memberikan keterangan pers usai meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta di DIY, Kabupaten Sleman pada Rabu (28/8/2024).
“Lihat kondisi lapangan, karena memang banyak hal yang belum selesai. Misalnya, bandara belum,” kata Jokowi, dilansir dari Antara Kamis (29/8/2024).
Jika infrastruktur di lapangan, seperti bandara belum selesai, mantan Gubernur Daerah Khusus Jakarta ini menegaskan tidak memaksakan untuk pindah berkantor di IKN pada September mendatang .
Jokowi beralasan, kepindahan dirinya untuk berkantor di IKN dapat dilakukan jika ketika melakukan kunjungan kerja ke provinsi lain, seperti Papua atau NTT, Kepala Negara bisa bertolak dari Bandara IKN.
“Sehingga kalau sudah pindah ke sana semestinya kalau kita mau ke Papua dari IKN, kalau mau ke NTT dari IKN, ke Aceh juga dari IKN, kalau airportnya belum jadi…,” ucap Presiden.
Sebelumnya saat berkantor perdana di IKN pada akhir Juli lalu, Presiden memastikan terlebih dahulu kesiapan pasokan air, listrik hingga jaringan internet mumpuni.
Namun untuk kepindahan di IKN pada September, Kepala Negara menekankan bahwa kesiapan bandara harus sudah selesai dan dapat digunakan.
Redaksi