satuindonesia.co.id, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto menghadiri acara penutupan Kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Kempinski, Jakarta pada Sabtu (24/8/2024) malam.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Partai Gerindra ini mulai menyinggung soal arti politik.
“Saya belajar dari buku, arti politik dalam arti keilmuan. Politik adalah suatu kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Itu arti politik yang diajarkan di fakultas. Keinginan, kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat,” ujar Prabowo Subianto, dilihat dari live streaming YouTube PAN TV, Sabtu (24/8/2024).
Mantan Danjen Kopassus ini menilai, untuk memperbaiki kehidupan rakyat, seseorang yang berkecimpung di dunia politik perlu mendapatkan dukungan publik untuk menjadi pemimpin lewat pemilu. Itu yang dijalankan oleh semua partai politik.
Namun, “Ada juga pihak yang terlalu haus dengan kekuasaan. Sehingga, menghalalkan segala cara untuk melanggengkan kekuasaan dengan cara yang tidak semestinya,” singgungnya.
Lanjut Presiden terpilih 2024-2029 ini menyinggung, mereka-mereka yang terlalu haus dengan kekuasaan, kadang-kadang kekuasaan itu hendak dibeli, hendak diatur, hendak dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan lain, kekuatan-kekuatan di luar kepentingan rakyat.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menyinggung pihak yang terlalu haus dengan kekuasaan. Dirinya juga menilai tindakan tersebut justru berpotensi mengganggu dan merugikan masyarakat.
Dengan demikian, “Ini yang bisa mengganggu dan bahkan merugikan suatu bangsa,” imbuh Prabowo disambut riuh tepuk tangan peserta Kongres PAN.
Redaksi
 di Hotel Kempinski, Jakarta pada Sabtu (24/8/2024) malam.){kind=link}