satuindonesia.co.id, Balikpapan – PDAM Kota Balikpapan yang dioperasikan oleh Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) dikunjungi Korea Water Partnership, Korea Selatan.
Kunjungan ini dalam rangka penjajakan kerjasama dalam penurunan akibat kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW).
Pada kujungan ini, Dirut PTMB Yudhi Saharuddin mengajak delegasi Korea Water Partnership, Korea Selatan untuk melihat langsung IPA Damai di Jalan MT Haryono, Balikpapan Kota. Dan Kota Balikpapan sendiri menjadi daerah ketiga setelah Jambi dan Bali yang akan diajak untuk menjalin kerja sama.
Dirut PTMB Yudhi Saharuddin mengatakan, pada kunjungan ini Korea Water Partnership, Korea Selatan menawarkan kerja sama dengan PTMB terkait penyediaan air bersih di Kota Balikpapan.
Kerjasama ini untuk jangka panjangnya dan jangka pendeknya yang dibahas terkait upaya menekan penurunan akibat kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW).
“Dimana jika mengikuti standar mereka bisa sampai 13 persen sementara di Balikpapan masih diangka 34 persen. Sehingga bagaimana caranya kita terus berupaya menurunkan NRW atau angka kehilangan. Sehingga air yang ke masyarakat nanti manajemen distrubusinya diperbaiki,” ujarnya, Senin (19/8/2024).
Dalam menindak lanjuti kerjasama ini, katanya, PTMB akan melakukan MoU terlebih dahulu dengan Korea Water Partnership, Korea Selatan agar bisa membahas langkah-langkah strategis untuk kita lakukan dalam hal membenahi manajemen distribusi PTMB.
“Bagaimana caranya agar kapasitas air di Kota Balikpapan terus bertambah. Tapi bukan cuma itu yang tidak kalah penting mengurangi tingkat kebocoran dan kehilangan air,” jelasnya.
Sementara itu, Excecutive Director Korea Water Partnership, Yu Seop Shim menjelaskan, pihaknya memilih daerah di kalimantan untuk bekerja sama dengan korea, karena di korea untuk kementerian lingkungan hidup dan PUPR sudah bekerja sama dengan pihaknya,
“Kami juga mendapatkan rekomendasi agar ke Kalimantan. Karena kalimantan ini banyak permasalahan terkait air baku dan NRW,” ujarnya.
“Karena ini kunjungan pertama sehingga kami ingin lihat di Balikpapan butuh apa dan dari segi akan ditentuin projek apa yang tepat di Balikpapan,” sambungnya.
Korea Water Partnership, Korea Selatan melihat untuk pemenuhan air baku memerlukan waktu yang lama dan biaya tidak sedikit. Sehingga air baku untuk jangka panjangnya.
“Untuk itu tahun depan pengurangan NRW lebih ditangani lebih dahulu,” tandasnya.(ADV/PTMB)
(MH/HL)