satuindonesia.co.id, Jakarta – Pemerintah sejauh ini belum membahas soal kebijakan asuransi wajib bagi kendaraan bermotor yang rencananya mulai diberlakukan pada 2025 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sikap pemerintah itu disampaikan Presiden Joko Widodo seusai menghadiri acara Grand Launching Golden Visa di Jakarta pada Kamis (25/7/2024.
“Belum ada rapat mengenai itu,” ujar Jokowi singkat, dilansir Antara.
Padahal sebelumnya,, OJK menegaskan masih menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP) sebagai payung hukum pelaksanaan Program Asuransi Wajib, termasuk asuransi kendaraan.
“Seperti ruang lingkup dan waktu efektif penyelenggaraan program,” jelas Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono di Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (18/7/2024) lalu.
Lanjut dijelaskannya, Program Asuransi Wajib TPL (third party liability) terkait kecelakaan lalu lintas dimaksudkan untuk memberikan perlindungan finansial yang lebih baik kepada masyarakat,” kata
Hal itu sebut Ogi, lantaran program tersebut bakal mengurangi beban finansial yang harus ditanggung oleh pemilik kendaraan jika terjadi kecelakaan.
Dan lebih jauh lagi bakal membentuk, “Perilaku berkendara yang lebih baik,” sambung Ogi.
Menurutnya, dengan meningkatnya perlindungan terhadap risiko, masyarakat bakal lebih terlindungi dan merasa lebih aman. Selain itu, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) mengatur bahwa pemerintah dapat membentuk Program Asuransi Wajib sesuai dengan kebutuhan.
Program tersebut, diantaranya meliputi asuransi kendaraan berupa tanggung jawab hukum pihak ketiga (third party liability/TPL) terkait kecelakaan lalu lintas, asuransi kebakaran hingga asuransi rumah tinggal terhadap risiko bencana.
Menanggapi rencana kebijakan asuransi wajib bagi kendaraan bermotor tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan bahwa seluruh ekosistem, termasuk lembaga pembiayaan asuransi harus berperan dalam menumbuhkan industri otomotif di Indonesia.
“Untuk meningkatkan atau menumbuhkan industri otomotif seluruh ekosistem harus berperan termasuk finance asuransi dan lain sebagainya,” kata Agus usai menghadiri pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten pada Kamis (18/7/2024) lalu.
Redaksi