satuindonesia.co.id, Balikpapan – Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, SE, ME jadi siswa SMP Negeri 12 Balikpapan Kota dalam program program Kelas Pintar dari kurikulum Merdeka Belajar.
Wali kota mengaku, hal ini dilakukannya untuk memastikan program kelas pintar ini terlaksana dengan baik.
Setelah menyerahkan seragam sekolah gratis, Wali kota Balikpapan didampingi Kadisdibud Kota Balikpapan Irfan Taufik dan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikapapan, Ganung Pratikno, bersama-sama masuk ruang kelas pintar di SMP Negeri 12 Balikpapan.
Wali Kota Kota Balikpapan langsung menyapa para siswa yang belajar dengan menggunakan laptopnya masing-masing, bahkan wali kota ikut duduk mengikuti pelajaran tentang reproduksi.
Sebelum masuk ke materi, seorang guru SMP Negeri 12 Balikpapan itu mengajukan pertanyaan kepada para siswanya, “Sel bereproduksi dengan cara apa anak-anak?” tanya sang guru.
Sontak para siswa serempak menjawab “Membelah diri, Bu,” ucap mereka.
Tak mau kalah dengan para siswa lainnya, Rahmad pun ikut mengacungkan telunjuk dengan mengajukan pertanyaan lucu.
“Kalau engsel itu bukan termasuk sel ya Bu?” tutur ya.
Suasana kelas pun menjadi riuh dan menyenangkan, seraya di-iringi gelak tawa para siswa maupun guru yang hadir dalam ruang kelas tersebut.
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan Irfan Taufik mengatakan, realisasi program Kelas Pintas ini merupakan salah satu wujud dari rencana aksinya kepada Walikota Balikpapan.
Rencana aksi tersebut, sambungnya, meliputi peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam dunia pendidikan, dengan konsen melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek). Dan kemudian pembelajaran lainnya, untuk mengupgrade pengetahuan para guru.
Selain itu, peningkatan sarana prasarana. seperti menambah ketersediaan bangunan sekolah. Guna mengatasi jumlah sekolah yang tidak berbanding lurus.
“Kelas pintar ini sebagai upaya pemerintah untuk mengoptimalkan sarana dan prasana di bidang pendidikan. Dengan sentuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” terangnya.
Anggaran ini digunakan dengan rincian, Rp25 miliar dikucurkan pada tahun 2023, kemudian Rp25 miliar dilanjutkan pada tahun 2024 ini.
Untuk saat ini, Irfan membeberkan bahwa sudah ada sebanyak 5.000 unit laptop telah diserahkan ke seluruh sekolah jenjang SD dan SMP di Balikpapan. Sementara untuk TK diwadahi dengan smart table, yakni media pembelajaran meja visualisasi.
“Mekanismenya, guru mengajarkan dengan cara melihat visualisasinya melalui papan interaktif, agar ketika menerangkan jadi lebih mudah dipahami oleh anak-anak kita,” jelasnya.
Kemudian laptop yang diberikan hanya tersambung dengan chrome book, sebagai platform pembelajaran khusus untuk selama kegiatan belajar mengajar.
Sementara, dia menyebut, platform kelas pintar ini menjalin kerjasama dengan platform kandidat sekolah rujukan Google (KSRG), media pembelajaran learning management system (LMS) secara online atau daring.
“Tahun 2025 kita anggarkan lagi untuk pengadaan sarana prasarana TIK. Kurang lebih Rp30-40 miliar, itu bertahap,” pungkasnya.
(MH/HL)