satuindonesia.co.id, Balikpapan – Gelaran kegiatan Tabligh Akbar peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1446 Hijriah Pemkot Balikpapan menghadirkan da’i kondang Ustaz Das’ad Latif pada Minggu (7/7/2024).
Kegiatan yang dihadiri ribuan warga Kota Balikpapan dilaksanakan di Halaman Balikpapan Sports and Covention Center (BSCC) Dome Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Wali Kota Balikpapan, H Rahmad Mas’ud, SE, ME dalam sambutannya mengatakan, momen 1 Muharam ini adalah nikmat dari Allah SWT, sehingga masih bisa dipertemukan pada tahun ini. Tabligh akbar ini menjadi momentum untuk introspeksi diri menjadi lebih baik lagi.
“Terkhusus para pejabat maupun pegawai di lingkungan Kota Balikpapan, untuk tulus ikhlas membangun dan mengabdi, serta melayani kota yang kita cintai ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Balikpapan juga menyambut Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) yang hadir, Datuk Said Aldi Al Idrus, beserta hadirin lainnya, baik Forkopimda maupun jajaran pejabat di lingkungan pemerintah kota Balikpapan serta seluruh warga masyarakat kota Balikpapan yang turut memenuhi halaman BSCC Dome.
“Semoga momen ini bisa menjadikan kita semua untuk lebih baik lagi kedepannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ustaz Das’ad Latif membuka ceramahnya dengan membahas masyarakat jahiliah, yakni masyarakat di Mekah, yang pada masa itu sombong takabur dan berkasta di masyarakat.
Pada saat itu, perempuan dianggap tidak bernilai. Bahkan pada masa itu perempuan yang lahir dianggap aib, juga mengenai budak yang menjadi hak milik tuannya di masa itu, hingga Islam datang.
“Saat itu usia Rasulullah SAW 40 tahun. Rasul berpikir di Gua Hira mengenai masyarakat di sana. Hingga akhirnya diturunkan wahyu pertama yakni ayat Iqra. Bacalah,” ujarnya.
Pada saat itu Nabi Muhammad diminta untuk tidak cemas, apalagi saat Umar Bin Khattab memeluk agama islam, dan ajarannya disebarkan secara terang-terangan.
“Maka keluarlah Rasullullah. Orang-orang Islam berbaris mengelilingi Ka’bah,” ungkapnya.
Bagaimana kemudian terjadi perlawanan dari mereka yang tidak senang dengan hal tersebut. Hingga turun bantuan Allah bagi Rasulullah dan orang-orang beriman.
Pada kesempatan itu Das’ad Latif juga mengajak pada jamaah untuk mengorbankan banyak hal demi iman. Bukan sebaliknya malah mengorbankan iman demi banyak hal.
“Jangan korbankan iman untuk menjadi pejabat. Jangan korbankan imanmu untuk jabatanmu,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar para abdi negara jujur dalam memperoleh jabatan, yaitu dengan menghindari sogok menyogok dalam memperoleh jabatan.
“Karena jika kau menyogok untuk menjadi pegawai, karena selama kau bekerja dengan uang sogokan, selama itu pula kau makan uang haram. Sampai gaji pensiun pun kau makan uang haram,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Das’ad Latif juga mengajak jamaah untuk berpuasa 10 hari di bulan Muharam. Bahkan apabila mampu, dapat berpuasa 30 hari. Juga mengerjakan berbagai amal saleh lainnya apabila tidak bisa melaksanakan puasa, seperti memberi makan untuk orang-orang berpuasa.
“Pada bulan Muharam ini yang perlu kita lakukan adalah berhijrah. Bukan saja dalam arti konsep perpindahan nabi dari Mekah ke Madinah. Tapi hijrah dalam arti taubat kapan saja bisa dilakukan,” imbuhnya.
Yaitu pertama dengan taubat menggunakan lisan, lalu melakukan salat taubat yang sama dengan salat Sunnah lainnya.
“Disunnahkan dilakukan setelah salat magrib menunggu isya,” paparnya.
Di kesempatan tersebut Ustaz Das’ad Latif juga berinteraksi dengan para jamaah yang hadir. Diantaranya dengan memberikan pertanyaan quiz. Tabligh Akbar ini diikuti antusias oleh masyarakat kota Balikpapan dan sekitarnya.
(MH/HL)