Jumat, November 22, 2024
No menu items!
spot_img

Gempabumi Goncang Batang, BNPB Ungkap Warga Luka-luka dan Sejumlah Bangunan Rusak

satuindonesia.co.id, Batang – Gempabumi berkekuatan magnitudo (M) 4.4 mengguncang wilayah Kabupaten Batang dan sekitarnya, Minggu (7/7/2024) pukul 14.35 WIB.

Guncangan Gempabumi itu dirasakan cukup kuat di Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan hingga Kota Pekalongan.

Menurut hasil kaji cepat sementara, “Gempabumi dengan pusat kedalaman 6 kilometer itu berpusat di koordinat 7.00 LS, 109.71 BT itu menyebabkan empat warga mengalami luka setelah terkena reruntuhan bangunan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, dikutip Senin (8/7/2024).

BNPB merincikan jumlah warga yang mengalami luka-luka, diantaranya:

1. Sri Mukartuna, 37 tahun Dukuh Ketandan Rt.01 Rw.03 Kelurahan Proyonanggan Utara, Kecamatan Batang mengalami luka ringan

2. Cati, 78 tahun, Dukuh Ketandan Rt.01 Rw.03 Kel. Proyonanggan Utara Kecamatan Batang  mengalami luka di kepala

3. Yuyun Safarih, 42 tahun warga Desa Kalisalak Rt.01 Rw.02 Kecamatan Batang mengalami luka di kepala

4. Sapiin, 65 tahun warga Kelurahan Karangasem Selatan, Kecamatan Batang dirujuk ke RSUD Kalisari Batang

Selain itu, goncangan Gempabumi ini juga menyebabkan 3 rumah rusak berat, 5 rumah rusak ringan, 1 tempat ibadah rusak ringan, 1 sekolah rusak sedang dan kantor Bupati Batang rusak sedang.

Setidaknya, Gempabumi dangkal itu telah berdampak di 6 desa di Kecamatan Batang, 3 desa di Kecamatan Warungasem dan 1 desa di Kecamatan Wonotunggal.

Hingga informasi ini diberitakan, lanjutnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Batang bersama TNI, Polri dan unsur forkopimda lainnya tengah melakukan asesmen lanjutan guna mendata kerusakan bangunan lainnya dan melakukan pertolongan kepada warga terdampak.

“Tim gabungan tersebut juga menyiapkan lokasi pengungsian termasuk pendataan warga,” tambahnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lantas mengimbau masyarakat khususnya di wilayah Batang dan sekitarnya agar tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempabumi susulan.

“Sebagaimana diketahui bahwa penyebab jatuhnya korban jiwa bukan karena Gempabuminya namun karena faktor bangunan yang tidak kuat menahan guncangan,” tegasnya.

Sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan berbasis keluarga, sambung Muhari, masyarakat dapat membuat sistem peringatan dini sederhana dengan menggunakan peralatan dapur seperti beberapa panci yang disusun bertingkat sehingga mudah jatuh jika terjadi guncangan gempa.

“Suara jatuhnya panci tersebut akan menjadi “peringatan dini” bagi pemilik rumah, sehingga lebih meningkatkan kesiapsiagaan,” imbuhnya.

Selain itu, pintanya, masyarakat diharapkan untuk tidak terpengaruh terhadap kabar yang tidak benar terkait gempabumi.

“Masyarakat diimbau untuk selalu memperbarui informasi dari instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, TNI maupun Polri,” tandasnya.

Redaksi

TERPOPULER

TERKINI

Pesan Pjs Wali Kota Balikpapan Jelang Berakhir Masa Jabatan

satuindonesia.co.id, Balikpapan - Ahmad Muzakkir menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan semua pihak kepadanya selama menjabat sebagai Pjs Wali Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).Pasalnya,...
- Advertisment -spot_img