 gelar Workshop Urban Heat Island 2024 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) digelar di Gedung Research Center ITS pada Rabu (26/6/2024).){kind=link}
satuindonesia.co.id, Surabaya – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gelar Workshop Urban Heat Island 2024 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) digelar di Gedung Research Center ITS pada Rabu (26/6/2024).
Kegiatan yang dihadiri Kepala BMKG Dwikorita Karnawati ini mengusung tema “Peran Generasi Muda dalam Mitigasi Urban Heat Island”.
Acara ini menekankan pentingnya peran pemuda dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan yang berkaitan dengan perubahan iklim.
Rektor ITS, Bambang Pramujati, S.T, M.Sc.Eng, Ph.D. Mengawali acara, Ia menyoroti berbagai inisiatif ITS dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Setelah itu, dilakukan penandatanganan MoU oleh Kepala BMKG dan Rektor ITS, disaksikan oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dr. Ardhasena Sopaheluwakan.
Pada sesi paparan, Dwikorita menggarisbawahi peran penting BMKG dalam perubahan iklim..
“Tugas utama BMKG adalah melakukan monitoring secara sistematis dan berkelanjutan agar analisis prediksi dan proyeksi dapat dilakukan dengan data puluhan bahkan ratusan tahun. Tanpa data, analisis tidak dapat dilakukan. Kita membutuhkan data sebagai verifikasi atau asimilasi untuk membantu tugas BMKG dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Supaya tidak salah langkah, maka harus berbasis data,” tegasnya, dalam keterangannya, dikutip Kamis (27/6/2024).
Dwikorita juga menjelaskan fenomena Urban Heat Island (UHI) dengan mendetail, memaparkan data kenaikan suhu perkotaan di Indonesia dan dampaknya terhadap lingkungan lokal. Ia menyebut bahwa kota-kota seperti Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bandung termasuk dalam 20% kota dengan nilai Land Surface Temperature (LST) terbesar.
“Perubahan lingkungan urban telah menciptakan kondisi iklim spesifik di wilayah perkotaan yang berbeda dengan wilayah sekitarnya, menciptakan fenomena khusus Urban Heat Island (UHI),” tambah Dwikorita.
Menurutnya, UHI memperkuat dampak perubahan iklim di wilayah perkotaan, dan BMKG terus berkontribusi dengan memberikan layanan informasi iklim sektoral untuk wilayah urban. Informasi ini krusial untuk membantu upaya mitigasi dan adaptasi yang tepat sasaran.
Workshop ini menjadi momentum penting untuk mendorong kesadaran dan aksi nyata dalam menghadapi Urban Heat Island, terutama di kalangan generasi muda.
Dengan kolaborasi yang kuat antara BMKG dan ITS, serta dukungan dari berbagai pihak, diharapkan langkah-langkah mitigasi dapat lebih efektif dan terarah.
Redaksi