satuindonesia.co.id, Samarinda – Evaluasi pemilih dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Timur di daerah terdekat dengan Ibu Kota Nusantara.
Upaya ini dilakukan, persiapan pemutakhiran data pemilih menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kaltim.
Ketua KPU Kalimantan Timur (Kaltim) Fahmi Idris di Penajam pada Jum’at (24/5/2024) mengatakan sebelum melakukan pemutakhiran data pemilih untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2024, terlebih dahulu melakukan evaluasi pemilih utamanya di sekitar daerah IKN.
“Kami lakukan evaluasi pemilih di daerah terdekat Kota Nusantara dan terdampak pembangunan ibu kota negara baru Indonesia itu,” ujar Fahmi Idris, mengutip AntaraKaltim, Minggu (26/5/2024)
Daerah tersebut terdiri dari Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dilakukannya evaluasi pemilih, sebut dia, untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan dan kendala yang dihadapi dalam fasilitasi hak pilih pemilih.
“Terutama di daerah terdekat Kota Nusantara dan yang berada di kawasan ibu kota negara baru Indonesia itu,” jelasnya.
Lanjut Fahmi menjelaskan, evaluasi pemilih tersebut melibatkan Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur, Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kaltim, serta lembaga terkait lainnya.
“KPU kabupaten dan kota se-Provinsi Kalimantan Timur dengan pihak terkait lainnya diharapkan saling bekerja sama agar tercipta data pemilih yang valid dan mutakhir,” sebutnya.
Selain itu, ditambahkannya “Kami minta KPU kabupaten dan kota untuk lebih serius dalam proses penyusunan dan pemutakhiran data pemilih,”.
Bercermin dari partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 lalu, untuk pemilihan presiden wakil presiden mencapai 79,82 persen, pemilihan anggota DPR RI 79,18 persen, pemilihan anggota DPD RI 79,18 persen, sedangkan pemilihan anggota DPRD provinsi mencapai 79 persen.
Dengan demikian, Pilkada Kaltim.2024 ditargetkan menjadi pesta demokrasi yang inklusif dan meriah, serta mencerminkan aspirasi seluruh warga Benua Etam, sebutan lain Kalimantan Timur.
Jelang Pilkada 2024, sambung Fahmi, angka-angka ini menkadi tolok ukur untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
Untuk itu “Kami ajak akademisi, media massa hingga tokoh masyarakat untuk sebarkan informasi tentang Pilkada,” tandasnya.
Redaksi