satuindonesia.co.id, Paser – Tradisi acara perpisahan siswa sekolah dengan membebankan dana perpisahan kepada masing-masing siswa jelang lulusan sekolah kerap terjadi.
Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim) menerbitkan surat edaran larangan bagi pihak sekolah pungut dana perpisahan yang memberatkan orangtua siswa.
Surat edaran Ini diungkapkan Kepala Disdikbud Paser, Yunus Syam, di Tanah Grogot, Rabu (15/5/2024).
“Satuan pendidikan tidak diperkenankan memungut iuran atau sumbangan yang memberatkan orangtua murid untuk kegiatan perpisahan,” kata Yunus Syam, mengutip AntaraKaltim.
Surat edaran bernomor B.421/1950/PSD.4.I/V/2024 tertanggal 14 Mei 2024 itu ditujukan kepada kepala TK, SD, SMP, dan satuan pendidikan non formal, dan sanggar kegiatan belajar .
Rujukan surat edaran diterbitkan, merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 tahun 2012 tentang pungutan biaya pendidikan dan Peraturan Mendikbud nomor 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah.
Melalui surat edaran itu, ungkap Yunus, para kepala sekolah diminta untuk menggelar perpisahan secara sederhana di masing-masing sekolahnya.
“Jika dalam musyawarah orangtua wali murid ada salah satu orang tidak setuju, maka pelaksanaan kegiatan perpisahan sebaiknya tidak perlu dilaksanakan,” ujarnya.
Selain itu, kedinasannya juga meminta pihak sekolah tidak menyelenggarakan kegiatan perpisahan atau pisah kenang dengan mengadakan tour atau perjalanan ke luar daerah Kabupaten Paser.
“Ada sanksi administratif, jika kepala sekolah yang tidak mematuhi surat edaran ini,” tegas Yunus Syam.
Redaksi
