Senin, November 25, 2024
No menu items!
spot_img

Pernah Ada Kesepakatan, Penyedia Transportasi Online di Balikpapan Wajib Miliki Shelter

satuindonesia.co.id, Balikpapan – Para penyedia transfortasi online harus menyedikan shelter atau tempat untuk menaikan dan menurunkan penumpang.

Hal itu ditegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengatakan, perlunya shelter disediakan penyedia transportasi online ini terkait terkait surat edaran adanya larangan angkutan online untuk mengangkut penumpang di kawasan di Pelabuhan Semayang dan Bandara Sutan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan.

“Jadi terkait edaran itu begini, teman-teman mitra aplikator ini harus pintar-pintar menerjemahkan. Jadi kebijakan tersebut pasti ada yang melatarbelakangi, adalah mitra aplikator angkutan online dengan angkutan kota. Dan hal tersebut tidak sedikit, hampir berulang-ulang,” kata Adwar Skenda Putra, Senin (29/4/2024).

Dia menambahkan, terbitnya surat edaran tersebut dilatarbelakangi dengan perselisihan antara penyedia angkutan online dengan transportasi umum yang terus terjadi di kawasan di Pelabuhan Semayang dan Bandara SAMS Sepinggan.

“SE terbit ada latar belakangnya,” ujar dia.

Edo lebih lanjut menjelaskan bahwa pada tahun 2017 lalu, sebenarnya sudah ada kebijakan itu yang diambil oleh wali kota saat itu, yang meminta kepada setiap penyedia angkutan online itu menyediakan shelter di setiap titik jemput-antarnya.

Hal itu wajib disediakan oleh aplikator dan titik-titiknya itu sudah ada kesepakatan, baik di wilayah Pelabuhan Semayang maupun di bandara SAMS Sepinggan.

“Di beberapa daerah (luar Balikpapan, Red) sudah dilaksanakan. Dan hal itu wajib dilaksanakan, jadi saya tidak ada melarang transportasi online, hanya perlu diatur karena kota ini perlu diatur supaya tertib dan aman,” tegasnya.

Kedua, lanjut Edo, surat edaran tersebut sifatnya hanya sementara, dilaksanakan karena adanya gesekan yang terjadi di 2 titik tersebut yakni di pelabuhan Semayang dan bandara SAMS Sepinggan.

“Untuk penyedia angkutan online itu rezekinya bukan di situ saja masih banyak pelanggan yang bisa dijemput dari rumah, tapi untuk aktifkan kota itu hanya bisa jalan di koridornya saja, hanya sesuai trayeknya saja tidak bisa kemana-mana,” pungkasnya.

Redaksi

(MH/HL)

TERPOPULER

TERKINI

KPK Ungkap Gubernur Bengkulu Peras Bawahan untuk Tim Sukses Pilkada

satuindonesia.co.id, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (RM) rencananya akan menggunakan uang hasil korupsi untuk membiayai tim sukses...
- Advertisment -spot_img