satuindonesia.co.id, Balikpapan – Ketua Umum Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia, H. Said Aldi Al Idrus, resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus DMDI Provinsi Kaltim Periode 2024-2029.
Dimana dalam pelantikan dan pengukuhan ini, Wali Kota Balikpapan, H Rahmad Mas’ud, SE, ME, resmi dilantik sebagai Ketua Umum DMDI Provinsi Kaltim Periode 2024-2029.
Kemudian dilanjutkan pengukuhan yang dilakukan oleh Presiden DMDI, Tun Seri Setia H. M. Ali Rustam, terhadap 44 pengurus DMDI Provinsi Kaltim, di aula Balaikota, Minggu (31/3/2024) sore.
Diketahui, pengurus DMDI Kaltim terdiri dari pejabat dilingkungan Pemkot Balikpapan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan lainnya, diantara mereka yang dilantik ini masing-masing Asisten I Bidang Tata Pemerintahan Kota Balikpapan Zulkifli.
Lalu terhadap Kepala DPU Balikpapan Rita, Kepala BPPDRD Balikpapan Idham, Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana, mantan Kepala Kemenag Balikpapan Johan Marpaung sebagai Sekum DMDI Kaltim.
Dalam sambutannya, Wali Kota Balikpapan yang kini juga sebagai Ketua Umum DMDI Provinsi Kaltim, H Rahmad Mas’ud, SE, ME, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan amanat yang diberikan DMDI kepadanya dan berjanji akan menjalankan roda organisasi DMDI Kaltim Periode 2024-2027.
“Kami akan berupaya yang terbaik dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab dalam memajukan DMDI di Kaltim,” ucapnya.
DMDI merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial budaya dan dakwah. Berdiri pada tahun 2000 di Malaka Malaysia. Organisasi ini berkembang pesat hingga tersebar di 29 negara.
Dalam amanatnya, Presiden DMDI, Tun Seri Setia berharap dibawah kepemimpinan H. Rahmad Mas’ud,SE, ME, DMDI Kaltim akan jauh lebih baik.
“Harapannya Kaltim lebih maju lagi dibawah kepemimpinan beliau, ” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden DMDI Tun Seri Setia HM Ali Rustam mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN), Minggu (31/3/2024).
Ia pun memuji keberadaan IKN. Menurutnya, IKN bisa menjadi barometer untuk kawasan Kalimantan atau Borneo yakni Indonesia – Malaysia.
“Ini dapat membantu membangunkan kawasan Borneo. Namanya pun sedap Nusantara,” ujarnya.
Ia optimis dengan keberadaan IKN akan dapat mengangkat Indonesia di dunia internasional, seperti harapan Presiden Joko Widodo sejak awal.
“Saya percaya Ibu Kota baru ini akan berjaya seperti yang diharapkan Presiden Indonesia,” katanya
Ali Rustam menjelaskan, Malaysia sejak tahun 1990-an juga telah lebih dulu memindahkan Ibu Kota Negara dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.
“Malaysia pun sudah buat ini di Putrajaya pada tahun 1995 Ibu Kota Malaysia dipindah dari Kuala lumpur,” tutupnya.
Redaksi
(FK/HL)