.){kind=link}
satuindonesia.co.id, Rio de Janeiro, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri dua pertemuan besar yakni Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri G20 dan saya juga memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri kelompok negara MIKTA di Rio de Janeiro, Brazil pada Rabu (21/2/2024).
Pada pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri G20, Presidensi G20 Brasil merupakan lanjutan dari rangkaian kepemimpinan negara berkembang di G20 dan mengangkat tema “Building a Just World and a Sustainable Planet”.
Mengingat semua negara anggota tetap Dewan Keamanan juga merupakan anggota G20, Menlu Retno Marsudi menyampaikan bahwa kekejaman Israel di Gaza yang telah berlangsung selama 138 hari telah melampaui segala logika pembenaran.
“Lebih dari 29 ribu orang Palestina, dan ratusan orang di Tepi Barat telah dibunuh oleh Israel,” kata Menlu Retno melalui siaran persnya, Rabu (21/2/2024).
Hingga kini, warga Gaza menghadapi ancaman genosida dan hidup dalam neraka kekejaman Israel.
“Tidak ada tempat bagi mereka untuk melarikan diri, tidak ada akses untuk kebutuhan sehari-hari, dan pendeknya, tidak ada harapan bagi mereka,” ungkapnya.
Menlu juga menegaskan kepada negara-negara G20, bahwa ini bukan hanya bencana kemanusiaan, tapi mimpi buruk geo-politik (geopolitical nightmare). Tidak hanya itu, dampak dari perang ini juga sudah meluas kemana-mana dan mengancam stabilitas serta keamanan global.
Di dalam pertemuan G20, saya tegaskan tiga hal terkait peran kolektif yang perlu dilakukan, “Mendorong gencatan senjata permanen dengan segera, bagaimanapun caranya, hindari double-standards, menurunkan ketegangan global dan cegah eskalasi lebih lanjut,” tegas Menlu Retno.
Redaksi