satuindonesia.co.id, Balikpapan – Kebutuhan BBM warga Kota Balikpapan yang terus bertambah, sebanyak 14 buah SPBU di Kota Balikpapan dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan tersebut.
Kondisi tersebut menggerakkan Pemkot Balikpapan melalui Bagian Perekonomian Setkot Balikpapan berencana akan mengirim surat kepada PT. Pertamina (Persero) untuk bisa menambah jumlah SPBU di Kota Balikpapan.
Hal ini diungkapkan oleh Sri Hartini Anugraha selaku Kepala Bagian Perekonomian, ia mengatakan bahwa saat ini sebanyak 14 SPBU yang berada di Kota Balikpapan sudah tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan BBM warga Balikpapan. Dimana dapat dilihat sering terjadi antrean pengisian BBM di SPBU.
“Jadi suratnya nantinya akan dibawa langsung oleh pak wali kota untuk memohon kepada Pertamina bagaimana mereka bisa investasi dari Pertamina. Karena kalau nunggu dari swasta agak susah. Jadi minta inisiatif dari pertamina untuk investasi buka SPBU disini,” ujar Sri Hartini pada Rabu (10/1/2024).
Kondisi ini disebabkan masih sedikitnya jumlah SPBU di Kota Balikpapan jika dibandingkan dengan jumlah SPBU yang ada di Kota Samarinda, yaitu sebanyak 34 buah SPBU.
“Untuk pembangunan SPBU ini kewenangan ada di Pertamina, nanti dijawab Pertamina. Pemerintah daerah memang tidak bisa membuka investasi (bangun SPBU),” tegasnya.
Sri Hartini mengatakan pembangunan SPBU adalah kewenangan dari PT. Pertamina (Persero), sedangkan Pemda tidak bisa membangun SPBU.
Ia juga menegaskan kondisi ini perlu ditangani sebab jumlah penduduk di Kota Balikpapan yang terus bertambah tiap tahun.
Hal ini tidak lepas dari banyaknya proyek strategis di IKN. Dimana Kota Balikpapan akan menuju sebagai Kota Metropolitan. Sehingga jumlah SPBU yang ada masih sangat kurang.
Area Manager Commrel Patra Niaga Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, mengatakan dengan luas wilayah Balikpapan 500 km persegi lebih hanya memiliki 14 SPBU, dimana setiap SPBU akan melayani dalam radius 30-40 km persegi.
“Surabaya itu luasanya 350 km persegi. SPBU ada 110 artinya 1 SPBU melayani 3 radius km persegi itu rata-rata. Kita di Balikpapan 1 SPBU melayani radius 40 kilo. Artinya kita mau beli sudah habis duluan. Ideal 1 SPBU itu ya radiusnya 10 kilometer,” ucap Arya.
Belum lagi investor yang sulit mencari tanah, sebab kondisi tanah di Balikpapan yang berbukit-bukit, sehingga akan mahal jika dilakukan pembangunan karena biaya untuk meratakan tanah.
Arya mengungkapkan pada bulan Maret 2024 akan beroperasi 1 SPBU di Kota Balikpapan. Selain itu akan diusulkan izin untuk mendirikan Pertashop, dimana ada 5 Pertashop yang diajukan.
Arya menjelaskan agar tidak terjadi antrean yang panjang, sudah ditawarkan untuk membuka SPBU 24 jam ke pengusaha SPBU. Namun mereka belum berani apabila membuka SPBU 24 jam.
“Lebih pada jaminan keamanan sebab rata-rata orang Balikpapan jam 10 malam sudah pada di rumah sudah tidur. Takut ini manfaatkan dalam tanda kutip oleh pengetap. Khawatir mereka dari jam 11 sampai jam 5 pagi. Itu sudah kita tawarkan ke pengusaha-pengusaha,” ujar Arya.
Membuka SPBU 24 jam juga membutuhkan pekerja tambahan, dimana akan mempengaruhi pendapatan para pengusaha SPBU. Karna pada waktu tengah malam hingga subuh belum tentu ramai seperti di Jakarta.
Redaksi
(MH/HL)