satuindonesia.co.id, Balikpapan – Warga adat Dayak Kalimantan meminta Calon Presiden Ganjar Pranowo melanjutkan pembangunan IKN Nusantara dengan tidak meninggalkan pembangunan kabupaten dan kota yang ada disekitarnya sebagai penyangga ibu kota.
Hal ini terungkap dalam Tatap Muka Gerak Cepat Bersama Ganjar Mahfud dengan mengusung tema Ramah Tamah Tokoh Masyarakat dan Lintas Agama Kota Balikpapan.
“Pendiri bangsa, bahwa kita itu Bhineka Tunggal Ika, semua ingin dipersatukan untuk sama-sama Sejahtera, lalu bagaimana kita menghormati suku, adat, rasa dan agama yakni dengan cara merawat ke Indonesiaan kita secara bersama-sama. Maka ketika membangun daerah, lokalitas dan buadaya tidak boleh diabaikan, karena dari sinilah ada banyak nilai-nilai kearifan, untuk menyelesaikan persoalan yang sering kali begitu rumit. Membangun Indonesia dengan meninggalkan kebudayaan keliru besar, salah besar, membangun Indonesian dengan melibatkan lebih banyak partisipasi dari kelompok masyarakat, itulah yang banyak disebut dalam terori modern semua mesti terlibat, no one leave behind, ngak boleh ada yang ditinggal,” kata Calon Presiden Ganjar Pranowo dalam sambutanya, Selasa (5/12/2023).
Sebelumnya, Calon Presiden Nomor Urut 3 ini mendapatkan penyematan pakaian adat Dayak sebagai simbol pengangkatan warga kehormatan Adat Dayak Kaltim oleh Kepala Suku Adat Dayak Kenyah, Ajang Kedung berupa rompi yang melambangkan Sapeikrei yang memiliki filosofi melindungi dari hal yang tidak baik.
Kemudian penyerahan kalung manik atau Uleng Inoq yang melambangkan Amanah masyarakat adat dan gelang manik atau Leko Inog yang lembangkan ikatan kekeluargaan.
Terakhir pemasangan topi kebesaran adat atau Bluko yang melambangkan pemimpin besar yang menerima Amanah dari masyarakat adat yang memegang teguh adat istiadat dari para leluhur dan sebilah Mandau atau Sauhpuk Sauptulang yang melambangkan kekuatan dalam melaksanakan tugas dan Amanah dengan berani dengan berpegang teguh kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam kesempatan itu Ganjar mengatakan, ia juga ingin mengetahui apa-apa saja yang disampaikan Tokoh Masyarakat dan Lintas Agama Kota Balikpapan agar bisa lebih menyempurnakan visi, misi dan program pasangan Ganjar – Mahfud.
“Khususnya warga yang ada di Provinsi Kaltim ini,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, tiga orang penanya menanyakan hal yang berbeda mulai tentang pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), tentang hak adat, pembanguan infrastruktur, tentang hukum adat, dan tentang komitmennya dalam memperbaiki kerusakan dan menjaga lingkungan dan semua pertanyaan tersebut dijawab dengan lugas oleh Capres Nomor 3 ini.
Sementara itu Kepala Suku Adat Dayak Kenyah, Ajang Kedung didampingi Ketua Dewan Adat Dayak Kota Balikpapan Abriantius menyampaikan 4 point penting dalam pertemuan ini.
Masing-masing, warga suku adat Dayak di Kalimantan menginginkan pembangunan IKN Nusantara terus dilanjutkan, peningkatan SDM di Kalimantan, menjaga kearifan lokal dan terakhit memperhatikan infrastrukur di Kalimantan.
Ketua Dewan Adat Dayak Kota Balikpapan Abriantius mengatakan, dalam sejumlah pertemuan, baik itu dengan Presiden Jokowi dan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, pihaknya selalu meminta pembangunan IKN juga harus di-iringi dengan pembangunan Kabupaten dan Kota disekitarnya, termasuk seluruh Pulau Kalimantan.
“Jadi jangan fokus IKN saja, tapi juga kabupaten dan kota yang ada disekitarnya, Kaltim terutama dan Kalimantan,” tegasnya.
Pasangan Ganjar Mahfud sendiri, katanya, sudah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan Ibukota Nusantara.
“Kami minta IKN dilanjutkan, bahkan kami masyarakat adat Dayak akan pasangan badan agar proses pembangunanya dilanjutkan, “ tutupnya.
Dalam kesempatan itu, warga adat Dayak Kaltim juga menyampaikan komitmennya untuk memenangkan pasangan Ganjar Mahfud dengan 70 persen suara dalam satu putaran.
Redaksi
(MH/HL)