satuindonesia.co.id, Jakarta – Kota Palembang berada di peringkat pertama dengan polusi udara berbahaya dengan level 365 poin berdasarkan Indeks Kualitas Udara (AQI) akibat kabut asap tebal kembali menyelimuti Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Melansir detikSumbagsel, Senin (30/10/2023), pagi ini terpantauan kabut asap cukup tebal dan sedikit mengganggu warga Palembang yang akan beraktivitas di luar rumah.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Sumatra Selatan (Sumsel) Wandayantolis mengatakan untuk jarak pandang (visibility) Kota Palembang pagi ini 500-1.000 meter.
“Yang tercatat di stasiun Klimatologi Musi 2 jarak pandang 500-1.000 meter untuk pagi ini dan ini cukup rendah,” kata Wandayantolis.
Menurutnya, jarak pandang tersebut biasanya sudah mengganggu operasional penerbangan. Selain itu, Wandayatolis melanjutkan untuk saat ini di Sumsel sedang terjadi penurunan curah hujan dan hotspot kembali muncul.
“Curah hujan kembali rendah di akhir Oktober ini. Hujan hanya turun pada wilayah tengah dan barat sebagaimana prakiraan kami,” tutur Wandayantolis.
Sementara itu, prakiraan curah hujan rendah untuk daerah wilayah timur.
“Kemudian, penurunan curah hujan ini menambah kering di wilayah timur, seperti Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI) di mana hotspot banyak terjadi,” tambahnya.
Redaksi
Sumber artikel ini telah tayang di Detik.com dengan judul “Palembang Kembali Diselimuti Kabut Asap Tebal”, klik untuk baca Palembang Kembali Diselimuti Kabut Asap Tebal”, klik untuk baca https://news.detik.com/berita/d-7009218/palembang-kembali-diselimuti-kabut-asap-tebal