Jumat, Desember 13, 2024
No menu items!

KTT AIS Forum 2023, Jokowi : Kesempatan Tentukan Arah Kolaborasi Kedepan

satuindonesia.co.id, Bali – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara pulau dan kepulauan atau Archipelagic and Islan States (AIS) Forum 2023 berkontribusi bagi Indonesia mengajak negara maritim menangani isu-isu global yang berkaitan dengan kelautan.

KTT AIS Forum 2023 berlangsung di Bali pada 10-11 Oktober 2023 dan menjadi wadah bagi Indonesia untuk menyumbangkan pemikirannya terkait solusi atas tantangan yang dihadapi negara pulau dan kepulauan.

Sejumlah pimpinan negara dijadwalkan hadir pada KTT AIS Forum di Bali, tercatat lima pimpinan tertinggi negara hadir langsung diantaranya Micronesia, Perdana Menteri Niue, Perdana Menteri Sao Tome and Principe, Perdana Menteri Timor-Leste, dan Perdana Menteri Tuvalu.

Sementara itu, Fiji dan Tonga mengirimkan Deputi Perdana Menteri, Delapan negara mengirimkan menterinya yaitu Maladewa, Marshal Islands, Palau, Seychelles, Singapura, Solomon Islands, Sri Lanka, dan Papua Nugini.

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa lautan bukanlah pemisah, melainkan pemersatu dan perekat hubungan antarnegara kepulauan dan negara pulau. Menurut Presiden, penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum merupakan momentum yang baik dalam memperkuat kolaborasi antar negara tersebut.

“Indonesia merasa terhormat menjadi tuan rumah momentum bersejarah KTT pertama AIS Forum. Sebuah forum untuk penguatan kolaborasi antarnegara kepulauan dan negara pulau yang dihubungkan oleh laut,” ujar Presiden dalam sambutannya saat membuka Sesi Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum yang digelar di Nusa Dua Hall 5, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Rabu, 11 Oktober 2023.

Sebagai sesama negara kepulauan dan pulau, Presiden memandang bahwa setiap negara menghadapi sejumlah tantangan yang saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, Kepala Negara menekankan pentingnya kelaborasi guna menghasilkan langkah-langkah strategis dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Oleh karena itu, kolaborasi dan solidaritas negara kepulauan dan negara pulau sangat penting untuk menghasilkan langkah-langkah strategis, konkret, dan taktis dalam penyelesaian masalah bersama,” tambahnya dikutip dari menpan.go.id, Kamis (12/10/23).

Melalui KTT AIS Forum ini, Presiden mengatakan bahwa kesempatan bagi negara kepulauan dan negara pulau untuk menentukan arah kolaborasi ke depan sangat besar. Presiden pun mengungkapkan tiga hal penting yang perlu didorong guna memperkuat kolaborasi tersebut.

“Yang pertama solidaritas, kesetaraan, dan inklusivitas adalah prinsip yang menjadi pegangan bersama. Yang kedua prioritas pada kerja sama konkret yang disesuaikan dengan kebutuhan penerima. Yang ketiga kerangka kerja sama yang tangguh dan dinamis untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden juga menyampaikan komitmen Indonesia terus konsisten dalam menyuarakan kepentingan baik negara kepulauan maupun negara berkembang dalam sejumlah forum Internasional. Di samping itu, Indonesia juga berkomitmen menyiapkan dana hibah untuk kepentingan negara kepulauan dan negara berkembang.

“Marilah kita tetap memilih untuk terus menjalin kesatuan dan terus menjalin kolaborasi walaupun di tengah kondisi dunia yang terbelah. Let us walk and work together,” tandasnya.

Redaksi
Sumber : menpan.go.id

TERPOPULER

TERKINI