satuindonesia.co.id, Balikpapan – Pjs Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakkir mengingatkan PTMB atau PDAM Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) menyelesaikan target perbaikan pipa pada jalur utama distribusi pada akhir tahun 2024.
PTMB juga diingatkan harus menjaga akses layanan, kualitas, ketersediaan, jangkauan, maintenance, serta pengelolaan yang transparan.
“Pastikan poin-poin tersebut bisa dilaksanakan untuk menjadi atensi PTMB, karena apabila poin tadi bisa dilaksanakan dengan baik, ini merupakan langkah yang sangat baik untuk perbaikan kinerja perusahaan,” ujar, Pjs Wali Kota Balikpapan, Jum’at (22/11/2024)
Ahmad Muzakkir menambahkan, tidak ada perubahan terhadap target pendapatan PTMB karena hal tersebut terkait rencana dan prognosis keuangan daerah. Dimana, dokumen perubahan RKAP PTMB yang disampaikan oleh Dewan Pengawas dan jajaran direksi PTMB telah disetujui oleh Pemerintah Kota Balikpapan.
“Apabila terjadi perubahan, maka pengaruhnya pada pengeloaan keuangan daerah kita, sehingga ini harus pastikan tidak mengalami perubahan,” tegasnya.
Diakuinya, perubahan-perubahan tersebut sejatinya menjadi bagian dari efisiensi, namu disisi lain PTMB tidak melakukan pengurangan target pendapatan.
Muzakkir juga menekankan pentingnya berbaikan pelayanan-pelayanan yang diberikan PTMB. Khususnya terkait penyediaan air bersih.
“Saya kira ini suatu hal yang harus kita lakukan antisipasi, agar bagaimana mempersiapkan infrastrukturnya secara terencana dan juga manajemen pengelolaannya,” paparnya.
Sementara, Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin mengatakan, tidak ada perubahan target pendapatan dan biaya dalam RKAP Perubahan II 2024.
Bahkan, katanya, PTMB justru melakukan efisiensi keuangan. Adapun pergesaran anggaran efisiensi untuk program prioritas sekitar Rp 3 miliar, namun, efisiensi ini untuk mendukung program yang lebih prioritas dikerjakan. Salah satunya perbaikan pipa.
“Efisiensi dari biaya kepegawaian untuk kita masukkan ke biaya pemeliharaan pipa,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Yudhi Saharuddin menambahkan, PTMB terus mengidentifikasi program mana saja yang bisa efisensi untuk bisa melakukan perbaikan pipa.
“Mana yang belum penting, kita tidak jalankan dulu. Diganti dengan hal yang prioritas seperti perbaikan pipa tetap harus lanjut, itu yang menjadi kebutuhan utama,” tandasnya.(ADV/PTMB)
(MH/HL)