satuindonesia.co.id, Banjarmasin – Kandungan buah kecubung yang tengah viral, konon dikabarkan marak digunakan untuk efek mabuk.
Untuk itu, Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Ditresnarkoba Polda Kalsel) telah melakukan uji Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya.
Informasi ini disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya di Banjarmasin pada Jum’at (12/7/2024).
“Sampel buah kecubung telah kami kirim ke Surabaya, tinggal menunggu hasilnya,” ujarnya, dilansir Antara Sabtu (13/7/2024).
Masyarakat pun di-himbau untuk tidak berasumsi sebelum adanya penyebab pasti terhadap kabar banyak korban dalam kondisi teler berjatuhan akibat mengonsumsi kecubung.
Dia beralasan, setiap korban yang dikabarkan dirawat bahkan ada yang disebut meninggal dunia harus ada keterangan resmi pihak medis berkaitan penyebabnya.
“Saat ini kan yang ramai di media sosial semuanya dikaitkan dengan kecubung, padahal kita tidak tahu kondisi setiap korban mengonsumsi apa sebenarnya,” jelasnya.
Oleh karena itu, Kelana mengingatkan masyarakat agar bijak menggunakan media sosial sehingga tidak mudah terpengaruh penyebaran informasi yang belum tentu kebenarannya.
Ramainya video viral di media sosial yang menyebut berjatuhannya korban akibat mengonsumsi buah kecubung memang menjadi fenomena saat ini di Kalimantan Selatan.
Bahkan Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum di Kabupaten Banjar dilaporkan merawat 40 lebih pasien akibat mabuk kecubung yang dicampur dengan obat-obatan hingga minuman keras.
Redaksi