satuindonesia.co.id, Samarinda – Rombongan BAZNAS Kabupaten Malang dipimpin Bupati Malang, H.M. Sanusi beserta beberapa Kepala SKPD di lingkup Pemkab Malang mengunjungi BAZNAS Kalimantan Timur di Samarinda, Rabu, (6/3/2024).
Rombongan diterima di Ruang Tepian II Kantor Gubernur Kaltim. Hadir mewakili Gubernur Kaltim, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Syirajuddin, Ketua BAZNAS Kaltim, Achmad Nabhan, dan seluruh Pimpinan Baznas Kaltim, serta para staf pelaksana.
Jauhar Efendi, selaku Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BAZNAS Kaltim dan salah satu anggota Dewas, Elto, turut hadir pada pertemuan tersebut.
Selain itu, tampak hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim, Pimpinan Muhammadiyah dan Pimpinan Nahdlatul Ulama Kaltim.
Jauhar menyampaikan bahwa suasana silaturahmi cukup akrab dan hangat. Kedua belah pihak saling memuji terkait kinerja BAZNAS.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Prov Kaltim menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan silaturahmi jajaran BAZNAS Kabupaten Malang dan jajaran Pemkab Malang yang dipimpin langsung Bupati Malang.
Di kesempatan itu, Bupati Malang menyampaikan berbagai program unggulan BAZNAS Kabupaten Malang yang cukup menarik.
“Bupati bersama Kepala SKPD setiap hari Jum’at melakukan “shuling” (subuh keliling). Lokasinya di Ibukota Kecamatan maupun di desa-desa terpilih. Usai jamaah sholat subuh, dilanjutkan dengan “sapa warga”, dilanjutkan dengan penyerahan bingkisan dari BAZNAS kepada kaum dhuafa,” ujar SanusiEmelalui keterangan resminya, (8/3/2024).
Selain itu, lanjut Bupati Malang, yang tidak kalah menariknya BAZNAS Kabupaten Malang memiliki program bedah rumah bagi warga masyarakat yang tidak mampu. “Tahun 2023, BAZNAS membantu program bedah rumah sebanyak 419 unit. Setiap unit rumah dapat bantuan antara 15 – 20 juta rupiah”.
Program kegiatan lain, kata Bupati Malang adalah pemberian beasiswa satu orang per keluarga bagi anak yang orang tuanya tidak mampu membiayai untuk melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi. Beasiswa diberikan selama perkuliahan sampai tuntas (lulus).
Selanjutnya, BAZNAS Kaltim menjelaskan tentang potensi zakat di Kaltim cukup tinggi, tetapi perolehan pengumpulan zakat, infak dan shodaqoh relatif masih belum menggembirakan. Kendatipun demikian, pengumpulan ZIS sudah mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada sesi tanya jawab, Jauhar selaku Ketua Dewas BAZNAS menjelaskan, kenapa di Kaltim ada Dewas, karena pada periode kepemimpinan sebelumnya, kinerja BAZNAS cukup rendah dan mengalami krisis kepercayaan, maka pada saat itu diusulkanlah adanya Dewan Pengawas sebagai Wakil Pemerintah Provinsi untuk mengawasi jalannya BAZNAS.
Selain itu, juga diusulkan agar “unsur Pimpinan BAZNAS maupun Dewas dibiayai dari APBD. Tidak boleh mengambil jatah amil, sehingga unsur pimpinan tidak disibukkan lagi dengan urusan pendapatan, dan hanya fokus pada strategi peningkatan pengumpulan ZIS dan strategi pendisitribusian”, tutup Jauhar.
Redaksi
(MH/MJE)